Jumat, 20 Desember 2013



Dengan Momentum, “Mother’sday”,
Introspeksi diri Ibu Untuk Perbaiki Generasi
Saudariku, para ibu di negeri Zambrut Khatulistiwa.
Sebuah negeri bagai sorga dunia, tongkat kayu batu jadi tanaman, penduduk yang ramah tamah dengan beragam budaya nan Elok. Namun ungkapan kata kata itu sekarang sepertinya hanyalah kata kata tanpa fakta. Pada kenyataan di negeri ini dipenuhi oleh beragam jenis kejahatan, kemelaratan, para pemimpin yang koruptor, pertikaian antar etnis dan agama, dekadensi moral, pengemis dimana-mana, busung lapar, anak putus sekolah, sungguh sempurna bertolak belakang dengan budaya yang ada dan atau yang pernah ada.
Kata orang bijak ; Keutuhan dan atau kejayaan sebuah Negara dan bangsa tergantung pada perempuannya, apabila perempuan suatu Negara baik, maka baik dan jayalah Negara itu, sebaliknya apanila perempuan suatu Negara buruk makan buruk  dan hancurlah Negara itu.  Bertolak dari kata2 bijak tersebut, sebagai perempuan dan ibu kiranya kita patut tersindir, panas telinga pabila kita hubungkan dengan kenyataan di masyarakat seperti yang tergambar dialinia pertama. Namun kata kata bijak itu kalau kita berfikir jernih dan objektif ada benarnya. Bahwa suatu Negara atau bangsa akan kuat kalau dikelola secara baik oleh pemimpin yang baik. Dan pemimpin yang baik hanyalah akan tercipta dari generasi yang baik pula yang berasal dari didikan keluarga yang baik pula.
Bahwa tidaklah akan terwujud generasi yang suka mencuri, membunuh dan pembuat kejahatan lainnya, kalau dari dalam rumahnya dia sudah di didik untuk tidak berkelakuan seperti itu. Dan pembinaan di dalam rumah tentunya dominan dilakukan oleh seorang ibu.
Oleh karena itu patut kiranya kita para ibu untuk sejenak merenung akan apa , bekal pendidikan apa yang telah kita berikan, kita ajarkan kepada anak anak kita dalam menjalani kehidupannya, sejak kecil hingga dewasa dan terjun kemasyarakat.
Mungkin sangat menyakitkan kalau kita katakana misalnya ; para koruptor itu telah lahir dan  di besarkan dan di didik oleh seoang ibu yang pencuri dan atau tidak pernah mengajarkan mencuri itu buruk; Seorang penjahat atau pembunuh tidak pernah diajarkan oleh ibunya , bahwa membunuh berkelahi itu suatu kejahatan.
Maka dalam kesempatan ini, patut kiranya kita jadikan momentum, mari kita sama-sama introspeksi diri, agar supaya ucapan yang kita terima pada , “Mother’sday”, berupa,” thanks Mom !”, menjadi layak  dan pantas untuk kita terima dan bahwa suatu hari kelak, bangsa yang besar ini akan menjadi bangsa yang paling jaya di dunia, karena dipimpin oleh generasi yang baik, hasil didikan dari ibu dan perempuan yang baik.
Bekasi, 22 Desember 2013.
Wassalam ,
Uni Marni Malay

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Wikipedia

Hasil penelusuran