Dengan Momentum, “Mother’sday”,
Introspeksi diri Ibu Untuk Perbaiki Generasi
Saudariku, para ibu di negeri Zambrut
Khatulistiwa.
Sebuah negeri bagai sorga dunia, tongkat kayu
batu jadi tanaman, penduduk yang ramah tamah dengan beragam budaya nan Elok.
Namun ungkapan kata kata itu sekarang sepertinya hanyalah kata kata tanpa
fakta. Pada kenyataan di negeri ini dipenuhi oleh beragam jenis kejahatan,
kemelaratan, para pemimpin yang koruptor, pertikaian antar etnis dan agama, dekadensi
moral, pengemis dimana-mana, busung lapar, anak putus sekolah, sungguh sempurna
bertolak belakang dengan budaya yang ada dan atau yang pernah ada.
Kata orang bijak ; Keutuhan dan atau kejayaan
sebuah Negara dan bangsa tergantung pada perempuannya, apabila perempuan suatu Negara
baik, maka baik dan jayalah Negara itu, sebaliknya apanila perempuan suatu Negara
buruk makan buruk dan hancurlah Negara itu. Bertolak dari kata2 bijak tersebut, sebagai
perempuan dan ibu kiranya kita patut tersindir, panas telinga pabila kita hubungkan
dengan kenyataan di masyarakat seperti yang tergambar dialinia pertama. Namun
kata kata bijak itu kalau kita berfikir jernih dan objektif ada benarnya. Bahwa
suatu Negara atau bangsa akan kuat kalau dikelola secara baik oleh pemimpin
yang baik. Dan pemimpin yang baik hanyalah akan tercipta dari generasi yang
baik pula yang berasal dari didikan keluarga yang baik pula.
Bahwa tidaklah akan terwujud generasi yang suka
mencuri, membunuh dan pembuat kejahatan lainnya, kalau dari dalam rumahnya dia
sudah di didik untuk tidak berkelakuan seperti itu. Dan pembinaan di dalam
rumah tentunya dominan dilakukan oleh seorang ibu.
Oleh karena itu patut kiranya kita para ibu
untuk sejenak merenung akan apa , bekal pendidikan apa yang telah kita berikan,
kita ajarkan kepada anak anak kita dalam menjalani kehidupannya, sejak kecil
hingga dewasa dan terjun kemasyarakat.
Mungkin sangat menyakitkan kalau kita katakana misalnya
; para koruptor itu telah lahir dan di
besarkan dan di didik oleh seoang ibu yang pencuri dan atau tidak pernah mengajarkan
mencuri itu buruk; Seorang penjahat atau pembunuh tidak pernah diajarkan oleh
ibunya , bahwa membunuh berkelahi itu suatu kejahatan.
Maka dalam kesempatan ini, patut kiranya kita
jadikan momentum, mari kita sama-sama introspeksi diri, agar supaya ucapan yang
kita terima pada , “Mother’sday”, berupa,” thanks Mom !”, menjadi layak dan pantas untuk kita terima dan bahwa suatu
hari kelak, bangsa yang besar ini akan menjadi bangsa yang paling jaya di
dunia, karena dipimpin oleh generasi yang baik, hasil didikan dari ibu dan
perempuan yang baik.
Bekasi, 22 Desember 2013.
Wassalam ,
Uni Marni Malay